Jangan salah sasaran! Dana Bansos dan BLT harus tepat sasaran
Tuesday, May 26, 2020
Edit
Assalamualaikum wr.wb
Di tengah mewabahnya virus Corona yang sudah sangat luas penyebarannya, pemerintah pun tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Pemerintah melakukan tindakan lock down ( diam di rumah aja) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dengan tujuan memutus rantai penyebaran virus Corona ini.
Perusahaan pun banyak yang memPHK karyawan nya karena peraturan pemerintah yang melarang keras adanya perkumpulan orang yang melibatkan banyak orang.
Secara otomatis tindakan pemerintah itu sudah menghilangkan rezeki para karyawan tersebut karena mereka yang bekerja di sana hanya bisa berharap dari gajih pekerjaan itu. Setelah di PHK atau di pecat mereka tidak bisa bekerja lagi karena peraturan lock down di luncurkan.
Mungkin mereka bisa makan dari sisa tabungan gajih mereka terdahulu. Setelah tabungan habis, mereka hanya bisa bingung mau makan apa hari hari berikutnya dan hanya bisa berharap kepada orang-orang dermawan yang mau bersedekah kepada mereka.
Oleh sebab yang saya paparkan di atas tadi, baru-baru ini pemerintah melakukan tindakan lagi agar penduduk yang terkena dampak virus Corona ini dapat meringankan beban penduduk yang tidak bisa bekerja lagi gara-gara peraturan sebelumnya yang di buat pemerintah. Caranya yaitu dengan memberikan dana bantuan kepada setiap Kepala Keluarga untuk 3 bulan selama pandemi ini.
Mungkin sebagian orang tidak mengetahui apa itu BLT??.
Bantuan Langsung Tunai (bahasa Inggris: cash transfers) atau disingkat BLT adalah program bantuan pemerintah berjenis pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik bersyarat maupun tak bersyarat untuk masyarakat miskin.Negara yang pertama kali memprakarsai BLT adalah Brazil, dan selanjutnya diadopsi oleh negara-negara lainnya seperti Indonesia.
Tetapi banyak masyarakat yang tidak mengetahui tujuan yang sebenarnya dana itu di tujukan kepada siapa saja. Tapi pada nyatanya orang kaya pun ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Padahal secara ekonomi mereka itu masih mampu bertahan hidup selama pandemi ini berlangsung.
Siapa saja sih yang berhak menerima bantuan itu? Banyak orang yang mempertanyakan itu semua. Jawaban itu sudah di sampaikan oleh menteri kita, seperti di bawah ini.
" BLT dana desa sasarannya adalah warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena COVID-19. Paling penting lagi dia belum dapat bantuan apapun, belum masuk PKH belum masuk BNPT, dan segala bentuk bantuan yang," jelas Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) dalam konferensi pers video, Jumat (8/5/2020).
Dari penyampaian menteri di atas sudah jelas bukan tujuannya itu untuk warga kurang mampu yang kehilangan pekerjaan karena pandemi ini, bukan warga kaya raya atau sudah masuk PKH atau bantuan lainnya yang kena dampak Pandemi
Tidak sedikit masyarakat yang mendapatkan dana tersebut salah sasaran. Misalkan saj ada orang yang benar-benar tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan itu ternyata tidak dapat, melainkan orang-orang yang sangat mampu yang mendapatkan bantuan. Itu kan sangat tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Mungkin ada juga orang yang sudah dapat bantuan dari pemerintah sebelum adanya pandemi ini seperti PKH, bantuan beras dan lainnya ingin mendapatkan bantuan BLT juga. Tak habis pikir saya pada mereka itu, padahal bantuan PKH dan sejenisnya itu dapatnya sudah setiap bulan.
Kalau kalian termasuk orang seperti itu silahkan pilih Antara 2 ini :
1. Pilih mendapatkan bantuan BLT yang dapat nya hanya 3 bulan, atau
2. BLT kalian dapatkan tetapi nama kalian di coret dari penerima PKH atau sejenisnya itu.
Silahkan kalian pilih yang mana kalian mau, 1 atau 2. Beri kesempatan lah kepada orang lain yang juga sangat membutuhkan bantuan. Kalian jangan ikut campur Maslah BLT ini, karena kalian sudah di jamin bantuan itu sampai anak kalian lulus SMA.
Banyak juga masyarakat yang protes karena yang dapat bantuan itu hanya keluarga aparat desa yang bekerja di pemerintahan. Sampai smapai ada yang mau demo ke kantor desa karena kesal tidak dapat bantuan itu kabarnya.
Emang benar sih kena dampaknya itu semua orang, tapi buat kalian yang punya rezeky lebih itu sadar diri dong, jangan ikut-ikutan mau dapat bantuan juga karena masih banyak yang lebih membutuhkan dari kalian.
Kalau menurut saya sih mereka yang kaya tapi ingin dapat bantuan itu kurang bersyukur atas rezeki yang di berikan oleh Allah SWT yang lebih dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Atau bisa juga ada orang mau mengadu domba mereka dengan menyebarkan isu-isu yang tidak baik yang berakibat pada pecah belah nya masyarakat sekitar kita sini.
Buat kalian yang tidak memenuhi syarat seperti tidak syarat seperti tidak punya KTP, KK, alamat KTP tidak sesuai dan lainnya agar mendapatkan bantuan itu jangan iri sama yang dapat bantuan karena itu salah kalian karena tidak mengurus masalah itu sebelumnya.
Karena uang, banyak orang yang saling fitnah memfitnah, iri hati, dan dengki yang muncul di hati mereka karena tidak mendapatkan bantuan tersebut. Mungkin suatu saat nanti warga kita ini akan terpecah belah gara-gara hal sepele seperti ini.
#yangkayamakinkaya yang miskinmakinmiskin
# sadardiridong.
Di tengah mewabahnya virus Corona yang sudah sangat luas penyebarannya, pemerintah pun tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Pemerintah melakukan tindakan lock down ( diam di rumah aja) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dengan tujuan memutus rantai penyebaran virus Corona ini.
Perusahaan pun banyak yang memPHK karyawan nya karena peraturan pemerintah yang melarang keras adanya perkumpulan orang yang melibatkan banyak orang.
Secara otomatis tindakan pemerintah itu sudah menghilangkan rezeki para karyawan tersebut karena mereka yang bekerja di sana hanya bisa berharap dari gajih pekerjaan itu. Setelah di PHK atau di pecat mereka tidak bisa bekerja lagi karena peraturan lock down di luncurkan.
Mungkin mereka bisa makan dari sisa tabungan gajih mereka terdahulu. Setelah tabungan habis, mereka hanya bisa bingung mau makan apa hari hari berikutnya dan hanya bisa berharap kepada orang-orang dermawan yang mau bersedekah kepada mereka.
Oleh sebab yang saya paparkan di atas tadi, baru-baru ini pemerintah melakukan tindakan lagi agar penduduk yang terkena dampak virus Corona ini dapat meringankan beban penduduk yang tidak bisa bekerja lagi gara-gara peraturan sebelumnya yang di buat pemerintah. Caranya yaitu dengan memberikan dana bantuan kepada setiap Kepala Keluarga untuk 3 bulan selama pandemi ini.
Mungkin sebagian orang tidak mengetahui apa itu BLT??.
Bantuan Langsung Tunai (bahasa Inggris: cash transfers) atau disingkat BLT adalah program bantuan pemerintah berjenis pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik bersyarat maupun tak bersyarat untuk masyarakat miskin.Negara yang pertama kali memprakarsai BLT adalah Brazil, dan selanjutnya diadopsi oleh negara-negara lainnya seperti Indonesia.
Tetapi banyak masyarakat yang tidak mengetahui tujuan yang sebenarnya dana itu di tujukan kepada siapa saja. Tapi pada nyatanya orang kaya pun ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Padahal secara ekonomi mereka itu masih mampu bertahan hidup selama pandemi ini berlangsung.
Siapa saja sih yang berhak menerima bantuan itu? Banyak orang yang mempertanyakan itu semua. Jawaban itu sudah di sampaikan oleh menteri kita, seperti di bawah ini.
" BLT dana desa sasarannya adalah warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena COVID-19. Paling penting lagi dia belum dapat bantuan apapun, belum masuk PKH belum masuk BNPT, dan segala bentuk bantuan yang," jelas Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) dalam konferensi pers video, Jumat (8/5/2020).
Dari penyampaian menteri di atas sudah jelas bukan tujuannya itu untuk warga kurang mampu yang kehilangan pekerjaan karena pandemi ini, bukan warga kaya raya atau sudah masuk PKH atau bantuan lainnya yang kena dampak Pandemi
Tidak sedikit masyarakat yang mendapatkan dana tersebut salah sasaran. Misalkan saj ada orang yang benar-benar tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan itu ternyata tidak dapat, melainkan orang-orang yang sangat mampu yang mendapatkan bantuan. Itu kan sangat tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Mungkin ada juga orang yang sudah dapat bantuan dari pemerintah sebelum adanya pandemi ini seperti PKH, bantuan beras dan lainnya ingin mendapatkan bantuan BLT juga. Tak habis pikir saya pada mereka itu, padahal bantuan PKH dan sejenisnya itu dapatnya sudah setiap bulan.
Kalau kalian termasuk orang seperti itu silahkan pilih Antara 2 ini :
1. Pilih mendapatkan bantuan BLT yang dapat nya hanya 3 bulan, atau
2. BLT kalian dapatkan tetapi nama kalian di coret dari penerima PKH atau sejenisnya itu.
Silahkan kalian pilih yang mana kalian mau, 1 atau 2. Beri kesempatan lah kepada orang lain yang juga sangat membutuhkan bantuan. Kalian jangan ikut campur Maslah BLT ini, karena kalian sudah di jamin bantuan itu sampai anak kalian lulus SMA.
Banyak juga masyarakat yang protes karena yang dapat bantuan itu hanya keluarga aparat desa yang bekerja di pemerintahan. Sampai smapai ada yang mau demo ke kantor desa karena kesal tidak dapat bantuan itu kabarnya.
Emang benar sih kena dampaknya itu semua orang, tapi buat kalian yang punya rezeky lebih itu sadar diri dong, jangan ikut-ikutan mau dapat bantuan juga karena masih banyak yang lebih membutuhkan dari kalian.
Kalau menurut saya sih mereka yang kaya tapi ingin dapat bantuan itu kurang bersyukur atas rezeki yang di berikan oleh Allah SWT yang lebih dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Atau bisa juga ada orang mau mengadu domba mereka dengan menyebarkan isu-isu yang tidak baik yang berakibat pada pecah belah nya masyarakat sekitar kita sini.
Buat kalian yang tidak memenuhi syarat seperti tidak syarat seperti tidak punya KTP, KK, alamat KTP tidak sesuai dan lainnya agar mendapatkan bantuan itu jangan iri sama yang dapat bantuan karena itu salah kalian karena tidak mengurus masalah itu sebelumnya.
Karena uang, banyak orang yang saling fitnah memfitnah, iri hati, dan dengki yang muncul di hati mereka karena tidak mendapatkan bantuan tersebut. Mungkin suatu saat nanti warga kita ini akan terpecah belah gara-gara hal sepele seperti ini.
#yangkayamakinkaya yang miskinmakinmiskin
# sadardiridong.